Panen dan Pasca Panen Durian Super

Panen dan Pasca Panen Durian Super

Panen Durian Super merupakan tahapan penting yang akan menentukan mutu dari Buah durian itu sendiri. Panen dan pasca panen merupakan salah satu langkah terakhir dalam penanaman pohon durian. Saat semua tahap awal penanaman hingga pemeliharaan dilakukan dengan baik. Maka hasil panen tanaman durian dapat dinikmati dalam kurun waktu kurang lebih 4 hingga 5 tahun. Namun demikian masa panen dari tanaman durian sendiri bermacam-macam, tergantung dari jenis buah dan jenis bibit yang ditanam. Berikut adalah kurang lebihnya ciri-ciri dari buah durian yang sudah bisa kalian panen:

  • Sudah memiliki warna kecoklatan pada bagian ujung dari duri buah durian.
  • Sudah memiliki ruas tangkai yang besar.
  • Sudah memiliki aroma buah durian yang kuat serta harum.
  • Apabila kalian memukul buahnya maka akan menimbulkan suara gema (hati hati luka).

Dibawah ini penjelasan mengenai beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan proses panen durian, pasca panen, klasifikasi standart mutu dan pengemasan buah durian .

Baca Juga : Cara Mudah Pemeliharaan Pohon Durian

Panen Durian Super

melakukan Panen durian Super tidak boleh asal-asalan agar tetap menjaga kualitas pohon dan buah durian itu sendiri. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan panen durian super yang telah ditanam untuk  dibudidayakan :

1. Ciri dan Umur Panen Durian Super

Pada umur sekitar 8 tahun, tanaman durian sudah mulai berbunga. Musim berbunga jatuh pada waktu kemarau, yakni bulan Juni – September sehingga bulan Oktober – Februari buah sudah dewasa dan siap dipetik. Panen durian diusahakan sebelum musim hujan tiba karena air hujan dapat merusak kualitas buah. Warna durian yang hampir masak agak berbeda-beda tergantung pada kultivarnya. Buah yang sudah masak umumnya ditandai dengan bau harum yang menyengat.  Pada durian yang sudah masak bila diketuk duri atau buahnya akan terdengar dentang udara antara isi dan kulitnya.

2. Cara Panen Durian Super

Buah durian yang sudah matang akan jatuh sendiri. Untuk menjaga agar buah tidak langsung jatuh, kira-kira sebulan sebelum matang buah dapat diikat dengan tali plastik. Tujuan pengikatan tersebut agar tangkai buah yang terlepas dari batang atau ranting pohon tetap menggantung pada tali sehingga buah durian tersebut dapat diambil dalam keadaan utuh.
Buah durian dari pohon rendah dapat dipetik dengan menggunakan pisau tajam. Tangkai buah dipotong mulai dari bagian paling atas, ± 1,5 cm dari dahan.Pemotongan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati karena di tempat ini terdapat
bahan tunas yang akan berbunga pada musim berikutnya. Buah durian yang terletak pada bagian pohon yang tinggi sebaiknya dipetik dengan menggunakan alat bantu yang sesuai agar tidak jatuh ke tanah. Durian yang jatuh ke tanah biasanya retak, daging buahnya menjadi asam/pahit karena terjadi fermentasi pembentukan alkohol dan asam.

3. Prakiraan Produksi

Jumlah durian yang dapat dipanen dalam satu pohon adalah 60-70 butir perpohon pertahun dengan bobot rata-rata 2,7 kg. Apabila diinginkan jumlah buah yang lebih banyak lagi maka bobot buah akan turun.

Baca Juga : Keunggulan Durian Bawor Banyumas dibanding Lainnya

 

Pasca Panen Durian Super

Setelah mengetahui beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan panen durian super. Maka perlu juga diketahui beberapa hal penting dilakukan pasca panen durian super. adalah sebagai berikut :

1. Pengumpulan Durian

Di tempat pengumpulan setiap tangkai durian diberi label khusus atau dicat dengan warna tertentu untuk menunjukkan kebun asal durian. Bila kualitasnya kurang baik dapat diperbaiki pada tahun berikutnya.

2. Penyortiran dan Penggolongan Durian

Hasil panen dikumpulkan, diseleksi dan dipilah-pilah berdasarkan ukuran. Seleksi perlu dilakukan agar tidak ada buah cacat yang ikut terkirim, terutama bila buah ini akan dijual atau diekspor.

3. Penyimpanan Durian

Durian yang sudah terpilih dicuci dan disemprot dengan air agar kotoran yang menempel pada kulitnya menjadi bersih. Selanjutnya buah dicelupkan ke dalam air yang telah diberi fungisida Aliette 800 WP yang berbahan aktif Aluminium tris
(Oethy/phosphonate) 22 cc/liter. Tujuan pencelupan ini adalah untuk menghindari serangan busuk buah yang disebabkan oleh jamur Phytophtora sp selama pemeraman dan transportasi. Lalu buah dikeringanginkan. Durian beserta petinya
dimasukkan ke dalam gudang yang cukup mendatangkan penerangan.

4. Pengemasan dan Pengangkutan Buah Durian

Buah durian yang akan diekspor diberi perlakuan: setelah buah kering, buah dibungkus kantong plastik dan diikat dengan tali rafia Setiap kantung plastik berisi satu butir buah durian. Buah yang sudah dibungkus kantung plastik dibungkus lagi dengan kantung kertas semen. Setelah itu, dimasukkan ke dalam kotak karton setebal 3 mm. Setiap ungkus berisi 5-6 butir durian sehingga setiap kotak karton berisi 10-15 kg durian. Kotak ini dilekat dengan lakban (perekat plastik) tebal yang tidak mudah robek jika terkena gesekan. Teknologi pengemasan ini memperhatikan adanya lubang udara agar ada sirkulasi udara, tetapi juga ada lapisan plastik luar untuk menahan keluarnya bau, sehingga tidak ada kontak antar udara di dalam kotak pengepakan dengan udara luar maka jika di dalam ada durian yang matang baunya tidak tercium menyengat sampai keluar.

5. Penanganan Lain Pasca Panen Durian Super

Bila ingin menghasilkan durian beku untuk dipasarkan ke tempat yang jauh, maka dapat dilakukan cara pengepakan fakum udara, cara ini banyak dipakai oleh petani Thailand. Setelah dikupas kulitnya, durian dimasukkan ke dalam alat fakum udara selama 35-40 menit dengan suhu 40o C di bawah nol. Setelah itu, buah durian dimasukkan ke dalam plastik berukuran 300 gram dan diletakkan dalam kamar pendingin dengan suhu 18 derajat C di bawah nol.

Durian Bawor Banyumas 7 Kg

Standar Mutu Buah Durian

Standar Mutu uah durian di Indonesia tercantum dalam Standar Nasional Indonesia SNI 01-4482-1998.

Klasifikasi dan Standar Mutu Durian

Buah durian diklasifikasikan dalam 3 jenis mutu, yaitu Mutu I, Mutu II dan Mutu III, keterangannya sebagai berikut :

  1. Kerusakan : mutu I = tidak ada (bebas penyakit dan serangga), mutu II = tidak ada (bebas penyakit dan serangga),  mutu III = tidak ada (bebas penyakit dan serangga).
  2. Cacat : mutu I = tidak ada, mutu II = ada, mutu II I= ada.
  3. Rasa dan aroma : mutu I = baik sesuai kultivar, mutu II = baik sesuai kultivar, mutu III = baik sesuai kultivar.
  4. Kekerasan daging : mutu I = keras/sedang, mutu II = keras/sedang, mutu III = keras/sedang.
  5. Kesegaran buah : mutu I = segar, mutu II = segar, mutu III = segar.
  6. Warna daging buah : mutu I = sesuai kultivar/kuning, mutu II = sesuai kultivar/kuning, mutu III = sesuai kultivar/kuning.
  7. Kesegaman Kultivar : mutu I = seragam, mutu II = seragam, mutu III = seragam.
  8. Perbandingan berat dengan biji : mutu I >2, mutu II >1,  mutu III = boleh < 1.

Pengujian buah durian dilakukan berdasarkan pengamatan dari bentuk fisik dan visualisasi dari standar mutu yang ada. Dari setiap kemasan yang dipilih secara acak diambil sekurang-kurangnya tiga buah kemudian dicampur. Untuk kemasan dengan isi kurang dari tiga buah diambil satu buah. Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat, yaitu orang yang telah dilatih terlebih dahulu dan diberi wewenang untuk melakukan hal tersebut.

Pengemasan Buah Durian

Buah durian seyogyanya dikemas sesuai dengan pasar yang dituju. Untuk Pasar Eropa, Amerika dan Kanada, disukai buah durian yang beratnya 2,5-3,5 kg/buah dan dikemas dengan kotak karton berkapasitas 10-12 kg. Untuk pasaran Hongkong
dipilih buah durian yang beratnya 2-4 kg/buah dan dikemas dalam keranjang bambu berkapasitas 35-50 kg. Sedangkan untuk Malaysia dan Singapura atau pasar lokal dikehendaki buah durian dengan berat 2,0-5,0 kg/buah yang dikemas dalam keranjang bambu atau peti kayu, atau tanpa kemasan langsung ditumpuk di atas bak truk.

Label atau gantungan yang menyertai setiap kemasan harus mudah dilihat dan berisi informasi :

  1. Dihasilkan di Indonesia.
  2. Nama perusahaan/eksportir.
  3. Nama kultivar durian.
  4. Kelas mutu.
  5. Jumlah buah dalam kemasan.
  6. Berat kotor.
  7. Berat bersih.
  8. Identitas pembeli di tempat tujuan.
  9. Tanggal panen.
  10. Tanggal buah itu enak dimakan.
  11. Tanggal buah itu tidak enak lagi dimakan.
  12. Petunjuk cara penanganan (suhu, kelembaban) yang dianjurkan.

Demikianlah beberapa point dalam pelaksanaan panen dan pasca panen durian super serta penilaian standart mutu dari buah durian dan cara pengemasan buah durian. Semoga dapat menambah wawasan kita bersama dalam rangka melakukan budidaya buah durian yang saat ini menjadi buah primadona di tanah air.

Baca Juga : Budidaya Durian Bawor Banyumas

Sumber Daftar Pustaka:

  1. AAK. Bertanam Pohon Buah-buahan II. Kanisius : Yogyakarta, 1997.
  2. AAK. Budi daya Durian. Kanisius : Yogyakarta, 1997.
  3. Rambe, Sri Suryani Maphilindowati. “ Pasca Panen Buah Durian “. Trubus, 1988
  4. Redaksi Trubus. Berkebun Durian Ala Petani Thailand. Jakarta : Penebar Swadaya, 1998.
  5.  _____________ Mengebunkan Durian Unggul. Jakarta : Penebar Swadaya, 1997